Tanduk Setan Nejed
Berhati2lah terhadap fitnah wahhabi tanduk najd, fitnah akhir zaman, waspada :D.
Tempatnya munculnya Tanduk syaitan.
عن ابن عمر رضي لله عنهما أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو
مستقبل المشرق يقول : " ألا إن الفتنة هاهنا من حيث يطلع قرن الشيطان .
رواه البخاري
Dari Ibnu Umar Rodhiallahu 'anhuma, bahwasanya
beliau mendengar Rosulallloh Shollahu 'alaihi wasallam bersabda sambil
menghadap ke arah Timur :
(tempat terbitnya matahari) Ketahuilah, sesungguhnya fitnah itu datangnya dari sana dari tempat munculnya tanduk syaitan.
( HR. Bukhari : 7093)
Dengan hadits sahih ini menjelaskan bahwa letak fitnah itu berada di
arah Timur dari tempat terbitnya matahari dari kota Madinah, sebab saat
berbicara demikian, posisi Nabi berada di Madinah. Kemudian di takshis
lagi oleh beliau dengan ucapannya “ Dari sekiranya muncul tanduk
syaitan.
Di manakah letak tepatnya tanduk syaitan ?
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا
وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا
قَالَ قَالَ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ
الشَّيْطَانِ
Dari Ibnu Umar berkata, Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam berkata :
Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami.
Para sahabat berkata dan juga Najd kami?
Beliau bersabda “disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk syaitan
(Shahih Bukhari 2/33 no 1037)
Dengan hadits shohih ini Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam lebih
mentakhsis (menentukan) lagi letak munculnya kegoncangan, fitnah dan
tanduk syaitan yaitu di Najd. Dan saat Nabi berbicara seperti itu,
Daerah Najd hanya satu yang dikenal saat itu yaitu daerah Hijaz. Dan
Najd merupakan arah Timur Madinah.
Kedua :
Najd dataran tinggi.
Dari segi Lughah / etimologi Najd bermakna tempat yang berdataran
tinggi. Lawannya disebut Ghour yaitu tempat yang berdataran rendah.
Imam Khoththobi mengatakan :
وأصل النجد ما ارتفع من الأرض، وهو خلاف الغور فإنه ما انخفض منها
Asli makna Najd adalah bumi yang berdataran tinggi lawan dari Ghour yaitu bumi yang berdataran rendah.
Imam Ibnu Hajar setelah menukil kalam imam Khoththobi, berkesimpulan sebagai berikut :
وعرف بهذا وهاء ما قاله الداودي أن نجدا من ناحية العراق فإنه توهم أن
نجدا موضع مخصوص، وليس كذلك بل كل شيء ارتفع بالنسبة إلى ما يليه يسمى
المرتفع نجدا والمنخفض غورا
“ Dengan ini dapat diketahui, dan
apa yang diucapkan ad-Dawudi “ Bahwa Najd itu dari pedalaman Iraq “,
memberi kesan seolah Najd itu tempat tertentu padahal bukanlah demikian
(Najd bukan nama daerah tertentu), akan tetapi setiap sesuatu yang
berada disekitar dataran tinggi disebut Najd dan dataran rendah disebut
Ghour “.
(Fath Al-Bari Bi Sharh Sahih Al-Bukhari, Dar Al-Ma’rifah, Beirut, 1379H, 13: 47)
Iraq dataran rendah.
Dalam kitab tarikh Baghdad, imam Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit al-Baghdadi mengatakan :
أخبرنا علي بن أبي علي البصري قال: أنبأنا إسماعيل بن سعيد المعدل قال:
قال أبو بكر محمد بن القاسم الأنباري قال ابن الأعرابي: (إنما سمي العراق
عراقاً لأنه سَفُل عن نجد ودَنا من البحر. أُخذ من: عراق القربة، وهو الخرز
الذي في أسفلها
“ Ibnu al-A’rabi berkata ; “ Sesungguhnya kota
Iraq dinamakan Iraq sebab Iraq itu lebih rendah dari Najd dan dekat
dengan lautan. Diambil kata itu dari Iraqul qoryah yaitu dasar yang ada
di bawah kampung “.
(Tarikh Baghdad : 1/24)
Dengan
penjelasan dari sisi lughahnya semakin menguatkan bahwa yang dimaksud
Najd dalam hadits tersebut adalah Najd Hijaz atau daerah sekitar Riyadh,
karena Riyadh merupakan dataran tinggi sedangkan Iraq dataran rendah.
Bukti peta dibawah ini secara ilmu geografis pun membuktikannya pada
kita bahwa Najd adalah dataran tinggi dan Iraq dataran rendah
سيظهر من نجد شيطان تتزلزل جزيرة العرب من فتنته
Akan muncul dari Nejd, syaitan yang mengguncangkan jazirah arab dgn fitnahnya.
وجاء في بعض الأحاديث التي فيها ذكر الفتن قوله صلى الله عليه وآله وسلم :
منها فتنة عظيمة تكون في أمتي لا يبقى بيت من العرب إلا دخلته
Tersebut dalam hadits-hadits tentang fitnah-fitnah, sabda Nabi saw : di
antara fitnah-fitnah itu, ada satu fitnah besar dalam umatku, tak
satupun rumah di arab kecuali fitnah itu memasukinya
ولمّا قتل
عليُّ بن أبي طالب رضي الله عنه الخوارج قال رجل : الحمد لله الذي أبادهم
وأراحنا منهم ، فقال علي رضي الله عنه : كلا والذي نفسي بيده إن منهم لمن
هو في أصلاب الرجال لم تحمله النساء وليكونن آخرهم مع المسيح الدجال
Ketika sayyidina Ali bin Abi tholib membunuh seorang khawarij,
seseorang berkata,”segala puji bagi Allah yang telah membinasakannya dan
membebaskan kita darinya”. Maka ali berkata, “Demi Allah yang jiwaku
berada dalam kekuasaan-Nya, masih ada orang semacam ini (khowarij) masih
dalam sulbi para laki-laki, belum berada dalam rahim perempuan.
Sungguh, akhir dari golongan ini bersama Dajjal.
وجاء في حديثٍ
عن أبي بكر الصديق رضي الله عنه ذكر فيه بني حنيفة قوم مسيلمة الكذاب وقال
فيه : إن واديهم لا يزال وادي فتن إلى آخر الدهر ، ولا يزال في فتنة من
كذابهم إلى يوم القيامة
Hadits diriwayatkan dari sayyidina Abu
bakar ash-shiddiq, dalam hadits itu disebut-sebut Bani Hanifah, kaum
musailamah al kadzdzab, abubakar berkata : lembah mereka selalu menjadi
lembah yang penuh fitnah hingga akhir masa, mulai dari al kadzdzab
hingga hari kiamat.
وفي رواية ( ويل لليمامة ويل لا فراق له )
Dalam satu riwayat disebutkan, “Celakalah yamamah, celaka yg tiada berkesudahan”
وفي حديث ذكره في مشكاة المصابيح :سيكون في آخر الزمان قوم يحدثونكم بما
لم تسمعوا أنتم ولا آباؤكم فإياكم وإياهم ، لا يضلونكم ولا يفتنونكم
Dalam sebuah hadits dalam kitab misykatul mashobih disebutkan, “Akan
datang di akhir zaman sekelompok orang yg menyampaikan sesuatu yg belum
pernah kalian dengar, tidak pula pendahulu kalian. Berhati-hatilah!
Jangan sampai mereka menyesatkan kalian atau menebar fitnah di antara
kalian.
No comments:
Post a Comment