Sunday, April 7, 2013

Bentuk Kecintaan Shohabat Terhadap Rosulullah

Kenapa Shahabat tidak mengusap dan mencium qubur Nabi??

بسم الله الرحمن الرحيم والحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على محمد واله الطاهرين

Berkata Imam Ad Dzahabi Dalam mu;jam Suyukh 1/45: Ketika menyebutkan biografi gurunya yang bernama Syaikh Ahmad abul Abbas al qozwaini:

أحمد بن عبدالمنعم بن أحمد ابو العباس القزويني الطاوسي الصوفي
(( أخبرنا أحمد بن عبدالمنعم غير مرة ، أنا أبو جعفر الصيدلاني كتابة ، أنا أبو علي الحداد حضورا ، أنا أبو نعيم الحافظ ، نا عبدالله بن جعفر ، ثنا محمد بن عاصم ، نا أبو أسامة ، عن عبيد الله ، عن نافع ، عن ابن عمر : (( أنه كان يكره مس قبر النبي صلى الله عليه وسلم )) .

قلت : كره ذلك لأنه رآه إساءة أدب ، وقد سُئل أحمد بن حنبل عن مسّ القبر النبوي وتقبيله فلمْ يرَ بذلك بأسا ، رواه عنه ولده عبدالله بن أحمد .

; Beliau adalah Ahmad bin Abd mun'im bin ahmad abul abbas Al qozwaini at thusi asshufi,telah menkabarkan pada kami ahmad bin abdul mun'im dengan bukan cuma sekali,saya abu Jafar As shoedalani secara tulisan,saya abu ali al hadad secara hadir,saya abu nuaim al hafid,menceritakan abdullah bin jafar,telah menceritakan muhammad bin Ashim,telah menceritakan Abu usamah,dari ubaidillah,dari Nafi,dari Ibnu Umar beliau berkata: sesungguhnya di makruhkan mengusap qubur Nabi SAW..
Maka aku Ad Dzahabi] berkata: hal itu di makruhkan karena beliau menganggapnya sebagai suul adab SAJA, karena sungguh Imam Ahmad pernah di tanya tentang mengusap qubur Nabi dan menciumnya,maka beliau menganggapnya tidak apa apa,itu di riwayatkan oleh putranya yakni Abdullah bin ahmad.

lalu beliau [Imam Dzahabi] berkata lagi :

فإن قيل : فهل فعل ذلك الصحابة ؟؟ .

قيل : لأنهم عاينوه حيا ، وتملوا به وقبّلوا يده ، وكادوا يقتتلون على وضوءه ، واقتسموا شعره المُطهَّـر يوم الحج الأكبر ، وكان إذا تنخم لا تكاد تقع إلا في يد رجل فيدلك بها وجهه ، ونحن لما لم يصح لنا مثل هذا النصيب الأوفر ترامينا على قبره بالالتزام والتبجيل ، والاستلام والتقبيل ، ألا ترى كيف فعل ثابت البناني ؟! كان يقبل يد أنس بن مالك ويضعها على وجهه ويقول : يد مست يد رسول الله صلى الله عليه وسلم ، إذ هو مأمور بأن يحب الله ورسوله أشد من حبه لنفسه وولده والناس أجمعين ، ومن أمواله ومن الجنة وحورها ، بل خلق من المؤمنين يحبون أبا بكر وعمر أكثر من حب أنفسهم .
حكى لنا جندار أنه كان بجبل البقاع فسمع رجلا سب أبا بكر فسل سيفه وضرب عنقه ،
ألا ترى الصحابة من فرط حبهم للنبي صلى الله عليه وسلم قالوا : ألا نسجد لك ؟
فقال : لا ، فلو أذن لهم لسجدوا له سجود إجلال وتوقير ، لا سجود عبادة ، كما قد سجد إخوة يوسف عليه السلام ، وكذلك القول في سجود المسلم لقبر النبي صلى الله عليه وسلم على سبيل التعظيم والتبجيل لا يكفر به أصلا ، بل يكون عاصيا فليُعَرَّفْ أن هذا منهيٌ عنه ، وكذلك الصلاة إلى القبر )) اهـ

: Seandainya di tanyakan: apakah para sahabat melakukan hal itu?? maka jawablah: Karena sesungguhnya mereka melihat Nabi SAW dengan mata mereka, dan mereka tertarik dan mencium tangan Nabi,dan mereka hampir saling membunuh karena berebut air bekas wudu Nabi ,dan mereka membagikan rambut Nabi saw yang suci pada waktu haji akbar,dan tidaklah Nabi saw meludah,dan ludahnya jatuh kecuali sudah ada di telapak tangan para sahabat lalu di usapkan ke wajah mereka,dan kami tidaklah bernasib sebagaimana mereka para sahabat, maka karena cinta kami pada Nabi SAW, kami melemparkan tubuh kami pada qubur Nabi dengan memuliakannya, mengusap dan menciumnya, Apakah engkau tidak tau Imam Sabit al banani ??? beliau mencium tangan Anas bin malik,dan menempelkan di wajahnya,seraya berkata: ini adalah tangan yang bersentuhan dengan tangan Rasul SAW,KARENA SESUNGGUHNYA DI PERINTAHKAN untuk mencintai Allah dan Rasulnya melebihi cintanya atas dirinya sendiri,orang tua juga semua manusia,melebihi cintanya pada harta,surga,bidadari,malah di antara ahlak mukmin beliau mencintai Abu bakar,umar, melebihi cintanya pada dirinya sendiri. telah meriwayatkan kepada kami Abu jandar, ketika ia ada di gunung biqo,lalu ia mendengar orang yang mencaci Abu bakar RA,maka ia mengambil pedangnya dan menebaskan pada leher orang tersebut..

Apakah KALIAN TIDAK TAU BAHWA PARA SAHABAT KARENA SAKING CINTANYA PADA Nabi SAW, mereka berkata pada Nabi SAW: BOLEHKAH aku bersujud pada engkau??maka Nabi berkata: jangan. seandainya Nabi mengijinkan maka mereka akan sujud pada Nabi dengan sujud penghornatan dan pemuliaan, bukan sujud ibadah ,itu sebagaimana sujudnya saudara- saudara Nabi yusuf pada Nabi yusuf, begitu juga hukum tentang sjudnya seorang muslim kepada qubur nabi SAW dengan sujud pemuliaan dan penghormatan, maka itu bukanlah kekafiran secara asalnya,tetapi hal itu adalah maksiat ,maka ketahuilah hal itu [sujud] di larang sebagaimana sholat menghadap quburan.

Perkataan Imam Dzahabi di atas sudah jelas dan tidak membutuhkan penjelasan lagi..!!

Dalam kitab "Al-^ ilal wa Ma ^ rifatir-Rijal" 2/429: nomer 3243; cet maktab al islami:

سألته عن الرجل يمس منبر النبي صلى الله عليه وسلم ويتبرك بمسه ويقبله ويفعل بالقبر مثل ذلك أو نحو هذا يريد بذلك التقرب إلى الله عز وجل فقال لا بأس بذلك

"Saya bertanya kepadanya (Ahmad bin Hanbal) tentang orang yang menyentuh podium Nabi saw, dan mencari berkah dengan menyentuh dan menciumnya, dan melakukan hal yang sama ke kuburan beliau, atau hal seperti itu, dgn tujuan mendekatkan diri dan mencari berkah dari Allah, ia (Ahmad) mengatakan: "Tidak apa2 dengan hal itu".

Ad dzahabi membenarkan pendapat Imam Ahmad dan menyatakan bahwa yang mengingkarinya adalah khowarij dan ahlu bidah,
Addzahabi berkata

قال عبد الله بن أحمد : رأيت أبي يأخذ شعرة من شعر النبي ، صلى الله عليه وسلم ، فيضعها على فيه يقبلها . وأحسب أني رأيته يضعها على عينه ، ويغمسها في الماء ويشربه يستشفي به . ورأيته أخذ قصعة النبي ، صلى الله عليه وسلم فغسلها في حب الماء ، ثم شرب فيها ورأيته يشرب من ماء زمزم يستشفي به ، ويمسح به يديه ووجهه . قلت : أين المتنطع المنكر على أحمد ، وقد ثبت أن عبد الله سأل أباه عمن يلمس رمانة منبر النبي ، صلى الله عليه وسلم ، ويمس الحجرة النبوية ، فقال : لا أرى بذلك بأسا . أعاذنا الله وإياكم من رأي الخوارج ومن البدع

Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata “ Aku telah melihat ayahku mengambil sehelai rambut Nabi Saw kemudian meletakkannya dimulutnya dan menciuminya. Aku juga melihatnya meletakkan rambut itu di tengah-tengah kedua matanya kemudian beliau mencelupkannya ke dalam air dan meminum airnya untuk dijadikan obat dengannya. Aku juga pernah melihat ayahku mengambil wadah berisi rambut Nabi Saw lalu ayahku mencucinya di dalam kantong air kemudian meminum dengannya. Aku juga melihat ayahku minum air zamzam berharap sembuh dengannya dan mengusapkannya ke kedua tangan dan wajahnya. Aku (imam Adz-Dzahabi) katakan “ Adakah orang berlebihan yang memungkiri imam Ahmad ? sungguh telah tetap bahwasanya Abdullah telah bertanya pada ayahnya (imam Ahmad) tentang orang yang menyentuh pegangan mimbar Nabi Saw dan juga menyentuh kamar Nabi Saw, maka ayahku menjawab “ yang demikian itu tidak apa-apa “, semoga kami dan kalian dilindungi Allah dari RO’YU (PAHAM) KHOWARIJ DAN DARI BI’DAH-BID’AH “.(Siyar A’lam an-Nubala : 11/212 CET muasasah ar risalah bairut tahqiq shalih as samr)

http://singkirkankepalsuan.blogspot.com/2012/07/kenapa-shahabat-tidak-mengusap-dan.html

No comments:

Post a Comment