Siapa Wahabi???
Sukes demi sukses penaklukan oleh Kaum Wahabi yang bengis akhirnya juga
berhasil menaklukkan Madinah, lalu berlanjut terus, mereka masuk ke
Mekkah pada 1806, dan merusak kiswah kain penutup Ka’bah yang terbuat
dari sutra. Lalu mereka terus bergerak menghancurkan masjid-masjid dan
tempat-tempat kaum solihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi
tabuhan kendang. Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian
mereka kencing di kubur kaum solihin tersebut. Dengan penuh angkara
murka mereka merobohkan puluhan kubah di Ma’la, termasuk kubah tempat
kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina
Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah bin Abbas. Gerakan
kaum Wahabi ini membuat Sultan Mahmud II, penguasa Kerajaan Usmani,
Istanbul-Turki marah besar. Maka dikirimlah bala tentaranya yang
bermarkas di Mesir, di bawah pimpinan Muhammad Ali untuk menghentikan
sepak terjang kekejamannya.
Akhirnya pada 1813 Madinah dan
Mekkah berhasil direbut kembali oleh kaum muslimin. Gerakan Wahabi surut
beberapa waktu. Akan tetapi, pada awal abad ke-20, Abdul Aziz bin Sa’ud
bangkit kembali mengusung paham Wahabi. Tahun 1924, ia berhasil
menduduki Mekkah, lalu ke Madinah dan Jeddah, memanfaatkan kelumpuhan
Turki akibat kekalahannya dalam Perang Dunia I. Semenjak itulah hingga
kini, paham Wahabi mengendalikan pemerintahan di Arab Saudi. Dewasa ini
pengaruh gerakan Wahabi sudah merambah secara merata di dunia Islam.
Bisa dikatakan di mana ada Ummat Islam di wilayah mana pun, maka di situ
Wahabi masuk dan tumbuh menempel dalam tubuh Ummat Islam.
Riyadh mengeluarkan jutaan dolar AS setiap tahun untuk menyebarkan
ideologi Wahabi.Dan sejak hadirnya Wahabi, dunia Islam tidak pernah
tenang penuh dengan saling klaim kebenaran, sebab kelompok ekstrem itu
selalu mengkalim satu-satunya kebenran dan pemahaman Islam Aswaja yang
sudah mapan memberi perlawanan.
Kekejaman dan kejahilan Wahabi
lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubah di atas makam sahabat-sahabat
Nabi SAW yang berada di Ma’la (Mekkah), di Baqi’ dan Uhud (Madinah)
semuanya diruntuhkan dan diratakan dengan tanah dengan mengunakan
dinamit penghancur. Demikian juga kubah di atas tanah Nabi SAW
dilahirkan, yaitu di Suq al Leil diratakan dengan tanah dengan
menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta, namun karena
gencarnya desakan kaum Muslimin International maka dibangun
perpustakaan. Kaum Wahabi benar-benar tidak pernah menghargai
peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai luhur Islam. Semula
AI-Qubbatul Khadra (kubah hijau) tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan
juga akan dihancurkan dan diratakan dengan tanah tapi karena ancaman
International maka orang-orang biadab itu menjadi takut dan mengurungkan
niatnya. Begitu pula seluruh rangkaian yang menjadi manasik haji akan
dimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan digeser tapi karena banyak yang
menentangnya maka diurungkan.
Pengembangan kota suci Makkah
dan Madinah akhir-akhir ini tidak mempedulikan situs-situs sejarah
Islam. Makin habis saja bangunan yang menjadi saksi sejarah Rasulullah
SAW dan sahabatnya. Bangunan itu dibongkar karena khawatir dijadikan
tempat keramat. Bahkan sekarang, tempat kelahiran Nabi SAW terancam akan
dibongkar untuk perluasan tempat parkir. Sebelumnya, rumah Rasulullah
pun sudah lebih dulu digusur. Padahal, disitulah Rasulullah
berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itu juga putra-putrinya
dilahirkan serta Khadijah meninggal.
Islam dengan tafsiran kaku
yang dipraktikkan wahabisme paling punya andil dalam pemusnahan ini.
Kaum Wahabi memandang situs-situs sejarah itu bisa mengarah kepada
pemujaan berhala baru. Pada bulan Juli yang lalu, Sami Angawi, pakar
arsitektur Islam di wilayah tersebut mengatakan bahwa beberapa bangunan
dari era Islam kuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400
tahun Itu akan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan
ziarah jamaah haji dan umrah.
“Saat ini kita tengah menyaksikan
saat-saat terakhir sejarah Makkah. Bagian bersejarahnya akan segera
diratakan untuk dibangun tempat parkir,” katanya kepada Reuters. Angawi
menyebut setidaknya 300 bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah
dimusnahkan selama 50 tahun terakhir. Bahkan sebagian besar bangunan
bersejarah Islam telah punah semenjak Arab Saudi berdiri pada 1932. Hal
tersebut berhubungan dengan maklumat yang dikeluarkan Dewan Keagamaan
Senior Kerajaan pada tahun 1994. Dalam maklumat tersebut tertulis,
“Pelestarian bangunan bangunan bersejarah berpotensi menggiring umat
Muslim pada penyembahan berhala.” Lihatlah, betapa mereka itu mirip
Masonic bukan?
Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi
memang sangat menyedihkan. Mereka banyak menghancurkan
peninggalan-peninggalan Islam sejak masa Ar-Rasul SAW. Semua jejak jerih
payah Rasulullah itu habis oleh modernisasi ala Wahabi. Sebaliknya
mereka malah mendatangkan para arkeolog (ahli purbakala) dari seluruh
dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali
peninggalan-peninggalan sebelum Islam baik yang dari kaum jahiliyah
maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata. Kemudian dengan bangga
mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang
luar biasa, tidak diragukan lagi ini merupakan pelenyapan bukti sejarah
yang akan menimbulkan suatu keraguan di kemudian hari.
Gerakan
wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim, mereka
menebarkan kebencian, permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup
besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sepaham dengan
mereka dengan tuduhan kafir, musyrik dan ahli bid’ah! Itulah tuduhan
yang selalu disebar-luaskan pada setiap kesempatan, melalui radio,
majallah, bulletin Jum’at dan bahkan TV – TV milik mereka. Mereka ogah
mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri.
Di negeri kita ini mereka menaruh dendam kesumat dan kebencian mendalam
kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk
negeri ini.
Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih
kecampuran kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu telah
meng-Islam-kan 90 % penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu
meng-Islam-kan yang 10% sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkaman
orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya.
Justru mereka dengan mudahnya mengkafirkan orang-orang yang dengan nyata
bertauhid kepada Allah SWT. Jika bukan karena Rahmat Allah yang
mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu
orang-orang yang menjadi corong kaum wahabi itu masih berada dalam
kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir. (Naudzu billah
min dzalik).
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka
mengaku-aku sebagai faham yang hanya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Mereka berdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi
mengaku sebagai golongan yang selamat dan sebagainya, itu semua omong
kosong belaka. Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah
dengan membantai ribuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain di
wilayah Hijaz (yang sekarang dinamakan Saudi). Tidakkah anda ketahui
bahwa yang terbantai waktu itu terdiri dari para ulama yang sholeh dan
alim, bahkan anak-anak serta balita pun mereka bantai di hadapan ibunya.
Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 1805. Semua itu mereka
lakukan dengan dalih memberantas bid’ah,padahal bukankah nama Saudi
sendiri adalah suatu nama bid’ah” Karena nama negeri Rasulullah SAW
diganti dengan nama satu keluarga kerajaan pendukung faham wahabi yaitu
As-Sa’ud.
Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya
Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian
beliau SAW dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh
hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih
BUKHARI & MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: “Fitnah itu datangnya
dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah
timur (Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan)
“Akan keluar
dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak
sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka
keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak
akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya,
tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukho-ri no 7123, Juz 6
hal 20748). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu
Daud, dan Ibnu Hibban
Nabi SAW pernah berdo’a: “Ya Allah,
berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” Para sahabat berkata:
Dan dari Najed, wahai Rasulullah, beliau berdo’a: “Ya Allah, berikan
kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” dan pada yang ketiga kalinya
beliau SAW bersabda: “Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta
di sana pula akan muncul tanduk syaitan.” Dalam riwayat lain dua tanduk
syaitan.
No comments:
Post a Comment