Tuesday, January 15, 2013

ORANG MUSYRIK PALING BERIMAN NURUT ULAMA WAHABI.

Dalam Kitan “KAIFA NAFHAMU AT-TAUHID”, hal. 14-15 Ahmad Muhammad Basyamil seorang ulama wahabi murid Bin Baz mengatakan dlm kitabnya sbb:
Pasal: “Orang-orang musyrik terdahulu lebih beriman... daripada orang-orang musyrik jaman sekarang.”

DALIL MEREKA :

Adapun dalil tentang hal itu menurut mereka (wahabi) adalah firman Allah sbb:

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ

“Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” [QS. Al-Ankabut: 65]

وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُونَ إِلا إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الإنْسَانُ كَفُورًا

“Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih.” [QS. Al-Israa’: 67]

قُلْ مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَئِنْ أَنْجَانَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ قُلِ اللَّهُ يُنَجِّيكُمْ مِنْهَا وَمِنْ كُلِّ كَرْبٍ ثُمَّ أَنْتُمْ تُشْرِكُونَ

“Katakanlah: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): “Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.” Katakanlah: “Allah menyelamatkan kamu daripada bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya.” [QS. Al-An’aam: 63-64]


BANTAHAN KAMI :

Jika sebatas mengenal Allah bisa disebut beriman (sebagaimana keyakinan wahabi), maka iblis adalah seorang mukmin, yang berhak mendapat surga, karena iblis mengenal Allah dan bahkan pernah bertemu dan berdialog dengan Allah. Dalilnya, firman Allah,

قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Iblis mengatakan, ‘Wahai Rabku (Allah), tunggulah aku sampai hari mereka dibangkitkan.’” (QS. Al-Hijr:36)

Demikian pula, orang musyrikin Quraisy mengenal Allah dan meyakini keberadaan Allah. Buktinya, banyak orang musyrik yang bernama “Abdullah”. Bukti lainnya adalah firman Allah,

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّه فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ

“Jika kamu bertanya kepada mereka (orang musyrik Quraisy), ‘Siapakah yang menciptakan langit dan bumi, mengatur matahari dan bulan,’ niscaya mereka mengatakan, ‘Allah.’ Lalu, mengapa mereka berpaling dari tauhid?” (QS. Al-Ankabut:61)

Dengan pemahaman iman semacam ini maka konsekuensinya adalah orang musyrikin Quraisy termasuk orang beriman, karena mereka meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun mereka berusaha menentangnya. Allah berfirman,

فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُون

“Sesungguhnya, mereka tidak mendustakanmu, namun orang-orang zalimlah yang menentang ayat-ayat Allah.” (QS. Al-An’am:33)

Ayat ini menunjukkan bahwa mereka, secara keyakinan, membenarkan dakwah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun mereka tidak mau menerimannya.
Di antara bukti lain yang menunjukkan bahwa musyrikin Quraisy meyakini kebenaran dakwah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah perkataan paman beliau, Abu Thalib, yang meninggal dalam keadaan kafir. Abu Thalib mengungkapkan pengakuannya yang dituangkan dalam sebuah syairnya,

وَلقَدْ عَلِمْتُ بِأَنَّ دِينَ مُحَمَّدٍ … مِنْ خَيرِ أَدْياَنِ البَرِيَّـةِ دِيناً
لَوْ لَا المَلاَمَةَ أَوْ حَذَارَ مَسَبَّةٍ … لَوَجَدْتَنِي سَمْحًا بِذَاكَ مُبِيناً

Sungguh, aku yakin bahwa agama Muhammad
Adalah agama terbaik di muka bumi ini
Andaikan bukan karena celaan dan khawatir adanya ejekan,
Engkau akan mengetahui diriku menerima secara terang-terangan.
(Syarah Aqidah Thahawiyah, Ibn Abil ‘Iz Al-Hanafi, 2:277, Kementerian Urusan Wakaf dan Dakwah Kerajaan Saudi, 1418 H)


SUNGGUH ANEH AKIDAH WAHABIYAH INI, DISATU SISI MEREKA MEYAKINI KEIMANAN ORANG-ORANG MUSYRIK, DISISI LAIN MENGKLAIM BAHWA PAMAN NABI MUHAMMAD ABU THALIB ADALAH MUSYRIK YANG TIDAK BERIMAN .

BY.Von Edison Alouisci

No comments:

Post a Comment