Welcome !
Terwujudnya NU sebagai jamiyyah diniyyah ijtimaiyah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mashlahat bagi umat menuju masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, demokratis dan mandiri.
Ini adalah contoh untuk kolom 5
Fitur Post Dengan Images

Ganti dengan kata-kata lainnya atau sebuah link. Terserah Anda dan jangan lupa ganti gambarnya sesuaikan dengan selera AndaRead more...

Ganti dengan kata-kata lainnya atau sebuah link. Terserah Anda dan jangan lupa ganti gambarnya sesuaikan dengan selera AndaRead more...
Ganti dengan kata-kata Anda sendiri atau sebuah link.
This is a heading title
Some Links
Useful Links
Other Stuff
Misc
Lists in Boxes
Here are some image examples

Ganti dengan kata-kata lainnya atau sebuah link. Terserah Anda dan jangan lupa ganti gambarnya sesuaikan dengan selera AndaRead more...

Ganti dengan kata-kata lainnya atau sebuah link. Terserah Anda dan jangan lupa ganti gambarnya sesuaikan dengan selera AndaRead more...
Thursday, January 30, 2014
TENTANG HADITS BID'AH
sunan an nasa-i
1799 - ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﻋﺘﺒﺔ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ، ﻗﺎﻝ: ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ اﺑﻦ اﻟﻤﺒﺎﺭﻙ، ﻗﺎﻝ: ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺳﻔﻴﺎﻥ، ﻋﻦ ﺟﻌﻔﺮ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ، ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ، ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ، ﻗﺎﻝ: ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ، ﻓﻲ ﺧﻄﺒﺘﻪ ﻳﺤﻤﺪ اﻟﻠﻪ، ﻭﻳﺜﻨﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻤﺎ ﻫﻮ ﻟﻪ ﺃﻫﻞ، ﺛﻢ ﻳﻘﻮﻝ: " ﻣﻦ ﻳﻬﺪ اﻟﻠﻪ ﻓﻼ ﻣﻀﻞ ﻟﻪ، ﻭﻣﻦ ﻳﻀﻠﻞ ﻓﻼ ﻫﺎﺩﻱ ﻟﻪ ﺇﻥ ﺃﺻﺪﻕ اﻟﺤﺪﻳﺚ ﻛﺘﺎﺏ اﻟﻠﻪ، ﻭﺃﺣﺴﻦ اﻟﻬﺪﻱ ﻫﺪﻱ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻭﺷﺮ اﻷﻣﻮﺭ ﻣﺤﺪﺛﺎﺗﻬﺎ، ﻭﻛﻞ ﻣﺤﺪﺛﺔ ﺑﺪﻋﺔ، ﻭﻛﻞ ﺑﺪﻋﺔ ﺿﻼﻟﺔ، ﻭﻛﻞ ﺿﻼﻟﺔ ﻓﻲ اﻟﻨﺎﺭ، ﺛﻢ ﻳﻘﻮﻝ: " §ﺑﻌﺜﺖ ﺃﻧﺎ ﻭاﻟﺴﺎﻋﺔ ﻛﻬﺎﺗﻴﻦ، ﻭﻛﺎﻥ ﺇﺫا ﺫﻛﺮ اﻟﺴﺎﻋﺔ اﺣﻤﺮﺕ، ﻭﺟﻨﺘﺎﻩ، ﻭﻋﻼ ﺻﻮﺗﻪ، ﻭاﺷﺘﺪ ﻏﻀﺒﻪ ﻛﺄﻧﻪ ﻧﺬﻳﺮ ﺟﻴﺶ ﺻﺒﺤﺘﻜﻢ ﻣﺴﺘﻜﻢ، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: ﻣﻦ ﺗﺮﻙ ﻣﺎﻻ ﻓﻸﻫﻠﻪ، ﻭﻣﻦ ﺗﺮﻙ ﺩﻳﻨﺎ ﺃﻭ ﺿﻴﺎﻋﺎ ﻓﺈﻟﻲ ﺃﻭ ﻋﻠﻲ، ﻭﺃﻧﺎ ﻭﻟﻲ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ "
Lau Kaana Khoiron
Marilah kita kaji tafsir (al Ahqaaf [46]:11 ) dari kitab tafsir Ibnu Katsir
Sehubungan dengan kaidah tanpa dalil dari Al-Qur’an dan Hadits yakni “LAU KAANA KHOIRON LASABAQUNA ILAIH” (Seandainya hal itu baik, tentu mereka, para sahabat akan mendahului kita dalam melakukannya) marilah kita kaji bagian yang termuat dalam kitab tafsir Ibnu Katsir pada saat menafsirkan QS (al Ahqaaf [46]:11 ).
Sengaja dimuat dalam terjemahan dalam bahasa Indonesia agar banyak yang dapat mengkaji, memahami dan menarik kesimpulan apakah kaidah “LAU KAANA KHOIRON LASABAQUNA ILAIH” (Seandainya hal itu baik, tentu mereka, para sahabat akan mendahului kita dalam melakukannya) ada kaitannya dengan tafsir (QS al Ahqaaf [46]:11 )