Welcome !
Terwujudnya NU sebagai jamiyyah diniyyah ijtimaiyah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mashlahat bagi umat menuju masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, demokratis dan mandiri.
Ini adalah contoh untuk kolom 5
Fitur Post Dengan Images

Ganti dengan kata-kata lainnya atau sebuah link. Terserah Anda dan jangan lupa ganti gambarnya sesuaikan dengan selera AndaRead more...

Ganti dengan kata-kata lainnya atau sebuah link. Terserah Anda dan jangan lupa ganti gambarnya sesuaikan dengan selera AndaRead more...
Ganti dengan kata-kata Anda sendiri atau sebuah link.
This is a heading title
Some Links
Useful Links
Other Stuff
Misc
Lists in Boxes
Here are some image examples

Ganti dengan kata-kata lainnya atau sebuah link. Terserah Anda dan jangan lupa ganti gambarnya sesuaikan dengan selera AndaRead more...

Ganti dengan kata-kata lainnya atau sebuah link. Terserah Anda dan jangan lupa ganti gambarnya sesuaikan dengan selera AndaRead more...
Tuesday, May 28, 2013
Pembagian Tauhid Menjadi Tiga
Pembagian Tauhid Menjadi Tiga
Dewasa ini berkembang pandangan pembagian tauhid menjadi tiga, yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid al-Asma' wa al-Shifat. Bahkan paradigma pembagian tauhid menjadi tiga tersebut, kini juga masuk ke dalam kurikulum akidah yang diajarkan di sekolah-sekolah Aliyah yang berada di bawah naungan Departemen Agama dan sekolah-sekolah yang terkadang dikelola oleh warga Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu, di sini perlu dipaparkan bagaimana sebenarnya pembagian Tauhid menjadi tiga tersebut.
Pembagian Tauhid menjadi tiga, yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid al-Asma' wa al-Shifat, belum pernah dikatakan oleh seorangpun sebelum masa Ibn Taimiyah. Rasulullah saw juga tidak pernah berkata kepada seseorang yang masuk Islam, bahwa di sana ada dua macam Tauhid dan kamu tidak akan menjadi Muslim sebelum bertauhid dengan Tauhid Uluhiyyah. Rasul saw juga tidak pernah mengisyaratkan hal tersebut meskipun hanya dengan satu kalimat. Bahkan tak seorangpun dari kalangan ulama salaf atau para imam yang menjadi panutan yang mengisyaratkan terhadap pembagian Tauhid tersebut. Hingga akhirnya datang Ibn Taimiyah pada abad ketujud Hijriah yang menetapkan konsep pembagian Tauhid menjadi tiga.
Sunday, May 26, 2013
INILAH RAJA PERTAMA UMAT ISLAM
INILAH RAJA PERTAMA UMAT ISLAM
MADINATULIMAN – Ketika Rasulullah Saw wafat, kepemimpinan umat Islam
dilimpahkan kepada Abu Bakar Al-Shiddiq, kemudian Umar bin Khaththab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Mereka termasuk Khulafaur
Rasyidin yang semua wafat terbunuh ketika menjadi Khalifah, kecuali Abu
Bakar al-Shiddiq.
Gejolak politik diantara umat Islam kala itu
sudah ada sejak masa Khulafaur Rasyidin dan semakin memanas pasca
terbunuhnya Khalifah Utsman bin ‘Affan. Hingga Setelah itu, terjadi dua
kepemimpinan didalam tubuh umat Islam yaitu antara kubu ‘Ali bin Abi
Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Kedua kubu berdamai pasca Sayyidina
‘Ali terbunuh dan kepemimpinan dipegang oleh Sayyidina Hasan bin ‘Ali,
yang kemudian kepemimpinan umat Islam diserahkan kepada Mu’awiyah bin
Abi Sufyan.
Membongkar Kesesatan Hizbut Tahir
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله وكفى وسلام على عباده الذين اصطفى وبعد
يقول الله تعالى : “بل نقذف بالحق على الباطل فيدمغه ” الآية
Sebagai pengamalan terhadap ayat ini kami akan menyebutkan penjelasan
ringkas dan memadai bagi kaum muslimin tentang suatu kelompok yang telah
merubah agama dan menyebarkan kebatilan-kebatilan yang dikenal dengan
kelompok Hizbuttahrir, yang didirikan oleh seorang bernama Taqiyuddin
an-Nabhani. Ia mengaku ahli ijtihad, ia berbicara tentang agama dengan
kebodohan, mendustakan al Qur’an, hadits dan ijma’ baik dalam masalah
pokok-pokok agama (Ushuluddin) maupun dalam masalah furu’.
Wednesday, May 22, 2013
Siapa Wahabi???
Sukes demi sukses penaklukan oleh Kaum Wahabi yang bengis akhirnya juga
berhasil menaklukkan Madinah, lalu berlanjut terus, mereka masuk ke
Mekkah pada 1806, dan merusak kiswah kain penutup Ka’bah yang terbuat
dari sutra. Lalu mereka terus bergerak menghancurkan masjid-masjid dan
tempat-tempat kaum solihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi
tabuhan kendang. Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian
mereka kencing di kubur kaum solihin tersebut. Dengan penuh angkara
murka mereka merobohkan puluhan kubah di Ma’la, termasuk kubah tempat
kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina
Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah bin Abbas. Gerakan
kaum Wahabi ini membuat Sultan Mahmud II, penguasa Kerajaan Usmani,
Istanbul-Turki marah besar. Maka dikirimlah bala tentaranya yang
bermarkas di Mesir, di bawah pimpinan Muhammad Ali untuk menghentikan
sepak terjang kekejamannya.
Tuesday, May 21, 2013
BARZANJI
BARZANJI
SHOLLUU ALANNABII........
Nama Barzanji diambil dari nama pengarangnya, seorang sufi bernama Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al – Barzanji.
Beliau adalah pengarang kitab Maulid yang termasyur dan terkenal dengan nama Mawlid Al-Barzanji. Karya tulis tersebut sebenarnya berjudul ‘Iqd Al-Jawahir (kalung permata) atau ‘Iqd Al-Jawhar fi Mawlid An-Nabiyyil Azhar.Barzanji sebenarnya adalah nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzanj. Nama Al-Barzanji menjadi populer tahun 1920-an ketika Syaikh Mahmud Al-Barzanji memimpin pemberontakan nasional Kurdi terhadap Inggris yang pada waktu itu menguasai Irak.
Kitab Maulid Al-Barzanji karangan beliau ini termasuk salah satu kitab maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik Timur maupun Barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan Khulasah (ringkasan) Sirah Nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlaq, peperangan hingga wafatnya. Syaikh Ja’far Al-Barzanji dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Zulhijjah tahun 1126 di Madinah Al-Munawwaroh dan wafat pada hari Selasa, selepas Asar, 4 Sya’ban tahun 1177 H di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi`, sebelah bawah maqam beliau dari kalangan anak-anak perempuan Junjungan Nabi saw.
Detik Kewafatan Rasullullah SAW
AL- Habib Usman bin Yahya, Sang Mufti Batavia Pada Abad 19
AL- Habib Usman bin Yahya, Sang Mufti Batavia Pada Abad 19
Di Jakarta pada pertengahan abad 18 muncul seorang habaib karismatik. Ia adalah Habib Usman bin Yahya, yang pernah menjadi mufti Batavia di zaman Belanda.
Para habib, khususnya ulamanya, sejak ratusan tahun punya hubungan akrab dengan para ulama, kiai, santri, dan ustadz asli Betawi. Sejak datang dari Hadramaut pada abad ke-18, dan puncaknya pada akhir abad ke-19, mereka mendapat tempat yang baik di hati para ulama Betawi. Bahkan ada yang mengatakan, kehadiran mereka ibarat siraman darah segar bagi perkembangan Islam di tanah air.
MUTIARA NASEHAT HADHRATUS SYAIKH KH. M. HASYIM ASY’ARI
Diterjemahkan dari kitab al-Mawa’idz karya Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Pendiri Nahdlatul Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Bismillahirrahmanirrahim..
(Risalah ini) dari makhluk yang termiskin, bahkan pada hakikatnya dari orang yang tidak punya sesuatu apapun, Muhammad Hasyim Asy’ari semoga Allah Swt. mengampuni keturunannya dan seluruh umat muslim. Kepada teman-teman yang mulia penduduk tanah Jawa dan sekitarnya, baik ulama maupun masyarakat umum.
Akhlak Karimah Adalah Sifat Orang Yang Rajin Shalat
♥ =Akhlak Karimah Adalah Sifat Orang Yang Rajin Shalat= ♥
♥ =-----------------------------------------------------------------= ♥
Akhlakul karimahSeorang muslim yang rajin shalat harus memiliki akhlak
mulia. la harus berinteraksi dengan orang lain secara baik, lembut,
penuh toleransi dan memiliki sifat terpuji, menjadi laksana bunga yang
mekar indah menawan, lembut dan tunduk tawadhu. Lemah lembut dan tutur
kata manis dan benar adalah buah dari akhlak karimah, ucapan kasar dan
suka mencaci adalah tanda akhlak tercela. Akhlak karimah mendatangkan
rasa saling cinta, kasih sayang dan eratnya persaudaraan sedang akhlak
tercela mengakibatkan permusuhan, kedengkian dan kerenggangan hubungan.
Keutamaan akhlak karimah dalam agama sangatlah jelas. Allah Ta'ala
telah memuji Nabi-Nya dengan sifat yang wajib dimiliki oleh setiap
muslim ini, "Dan sesungguhnya engkau berada dalam akhlak yang agung."
Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki Alhasani
As Sayyid Prof. Dr. Muhammad bin Sayyid ‘Alawi bin Sayyid ‘Abbas bin Sayyid ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani al-Makki al-Asy’ari asy-Syadzili lahir di kota suci Makkah pada tahun 1365 H. Pendidikan pertamanya adalah Madrasah Al-Falah, Makkah, dimana ayah beliau Sayyid Alawi bin Abbas al Maliki sebagai guru agama di sekolah tersebut yang juga merangkap
sebagai pengajar di halaqah di Haram Makki, dekat Bab As-salam
Ayah beliau, Sayyid Alwi bin Abbas Almaliki (kelahiran Makkah th 1328H), seorang alim ulama terkenal dan ternama di kota Makkah. Disamping aktif dalam berdawah baik di Masjidil Haram atau di kota kota lainnya yang berdekatan dengan kota Makkah seperti Thoif, Jeddah dll, Sayyid Alwi Almaliki adalah seorang alim ulama yang pertama kali memberikan ceramah di radio Saudi setelah salat Jumat dengan judul “Hadist al-Jumah”.
Al’alimul “Allamah Sayyid Alawi Almaliki
Biografi Al Hafizh Asy Syaikh Abdullah Al Harari Lebanon
Biografi Al Hafizh Asy Syaikh Abdullah Al Harari Lebanon - Imam dan Benteng AHlus Sunnah Wal Jama'ah Abad 21 -
Beliau adalah seorang yang alim, al-'Allamah al-Muhaddis, pakar dalam ilmu fiqih, dan kuat berhujah menentang golongan-golongan yang tergelincir dari landasan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, seorang yang zuhud dan bertaqwa, Beliau adala Abdullah bin Muhammad bin Yusuf bin Abdullah bin Jamei', berasal dari Harar , berketurunan asy-Syaibi dan al-Abdary beliau juga merupakan Mufti Harar [dilantik menjadi mufti sebelum berumur 18 tahun].
Beliau terlahir di bandar Harar pada tahun 1910 bersamaan 1328 Hijrah (beliau lahir lebih awal dari pada tahun yang tercatat, yang tercatat hanyalah yang tertera pada pendaftaran lama).
Sejarah dan keagungan MADZHAB SYAFI’I
oleh K.H Siradjuddin Abbas (Chapter I)
TAHUN DAN TEMPAT LAHIR
Nama asli dari Imam Syafi’I adalah Muhammad bin Idris. Gelar beliau Abu abdillah.
Orang arab kalau menuliskan nama biasanya mendahulukan gelar daripada nama, sehingga berbunyi : Abu Abdillah Muhammad bin Idris.
Beliau lahir di gaza, bahagian selatan dari palestina, pada Tahun 150 H. pertengahan abad kedua hijriyah. Ada ahli sejarah yang mengatakan beliau lahir di asqalan, tetapi kedua perkataan ini tidak berbeda karena gaza dahulunya adalah daerah asqalan.
Kampung halaman Imam Syafi’I R.A bukan di gaza palestina tetapi di mekkah (hijaz). Dahulunya ibu bapak beliau dating ke gaza untuksuatu keperluan dan tidak lama setelah itu beliau lahir.
Ketika beliau masih kecil ayahnya meninggal di gaza dan beliau menjadi anak yatim yang hanya di asuh oleh ibunya saja.
Sejarah telah mencatat bahwa ada 2 kejadian penting sekitar kelahiran Imam Syafi’I R.A
1. Sewaktu ibunya dalam kandungan, ibunya bermimpi bahwa sebuah bintang telah keluar dari perutnya dan terus naik membumbung tinggi, kemudian bintang itu pecah bercerai dan berserak menerangi daerah-daerah sekelilingnya.
Kedudukan Imam Nawawi dan Imam Rafii dalaman Mazhab Syafi'iyah.
Kedudukan Imam Nawawi dan Imam Rafii dalaman Mazhab Syafi'iyah.
Dalam Mazhab Syafii tidak dapat lepas dari peran dua ulama besar yang mencapai derajat Mujtahid Fatwa/tarjih, yaitu Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi, atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, lahir di desa Nawa, dekat kota Damaskus, pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24 Rajab 676 H.
kemudian yang kedua Imam Syeikh Abdul Karim bin Muhammad bin Abdul Karim Abu Qasim ar-Rafii al-Qazwainy. Beliau lahir tahun 557 H/1162M dan wafat tahun 623 H/1226 M. Dalam istilah para ulama Syafi`iyyah, untuk kedua ulama besar tersebut digelari dengan Syaikhani (dua sang guru).
Imam Nawawi dan Imam Rafii memiliki kedudukan yang istimewa dalam mazhab Syafii. Para ulama sesudah beliau sepakat untuk menerima pendapat beliau.
Monday, May 20, 2013
DZIKIR BERJAMA`AH
DZIKIR BERJAMA`AH BUKANLAH BID`AH !!!
Oleh Imron Rosyadi
DALIL-DALILNYA DZIKIR, TERMASUK DALIL DZIKIR SECARA JAHAR
Dalil-dalil dzikir termasuk dalil dzikir secara jahar (agak keras)
Firman Allah swt. dalam surat Al-Ahzab 41-42 agar kita banyak berdzikir sebagai berikut :
“Hai orang-orang yang beriman! Berdzikirlah kamu pada Allah sebanyak-banyak nya, dan bertasbihlah pada-Nya diwaktu pagi maupun petang!”.
Dan firman-Nya: فَاذْكُرُونِي أذْكُرْكُمْ ...........
“Berdzikirlah (Ingatlah) kamu pada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu! ” (Al--Baqarah :152)
Firman-Nya : اَلَّذِيْنَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنوُبِهِم
“...Yakni orang-orang dzikir pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring”. (Ali Imran :191)
Firman-Nya : وَالذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللهُ لَهُمْ
مَغْفِرَة وَأجْرًا عَظِيْمٌا.
“Dan terhadap orang-orang yang banyak dzikir pada Allah, baik laki-laki maupun wanita, Allah menyediakan keampunan dan pahala besar”. (Al-Ahzab :35)
Firman-Nya lagi : الَّذِيْنَ آمَنُوا وَ تَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ
ألآ بِذِكْرِ الله تَطْمَئِنُّ الـقُلُوبُ.
“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada Allah. Ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hatipun akan merasa aman dan tenteram”. (Ar-Ro’d : 28)
Saturday, May 18, 2013
SKANDAL PENYEBARAN HADITS DHA’IF DAN RIWAYAT PALSU DI KALANGAN ULAMA WAHABI
SKANDAL PENYEBARAN HADITS DHA’IF DAN RIWAYAT PALSU DI KALANGAN ULAMA WAHABI
Oleh:Wahabi Demokrat.
SELAMA INI AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH SELALU DIPOJOKKAN OLEH KAUM WAHABI,
KARENA DIANGGAP PENGAMAL HADITS DHA’IF. PADAHAL DIAM-DIAM KAUM WAHABI
JUGA MENYEBARKAN RIWAYAT PALSU SELAMA MENDUKUNG AJARAN WAHABI. BERIKUT
DIALOGNYA.
SUNNI: “Mengapa Anda selalu membuat fitnah,
menebarkan permusuhan dan kebencian dengan mebid’ahkan ajaran kami
Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang sudah mengakar sejak masa-masa silam,
bahkan sebagian mengakar sejak masa salaf dan ahli hadits? Dan semua
ajaran kami memiliki landasan dari al-Qur’an dan hadits.”
Thursday, May 16, 2013
DALIL-DALIL HADITS YANG MENJELASKAN BAHWA BASMALAH ADALAH SATU AYAT DARI AL-FATIHAH
Dari Qatadah r.a, berkata : Anas r.a, ditanya bagaimana adanya bacaannya Nabi SAW?, ia berkata :
كَانَتْ مَدًّا، ثُمَّ قَرَأَ : { بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
}، يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ، وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ، وَيَمُدُّ
بِالرَّحِيمِ. {رواه البخاري (٥٠٤٦)، وأبو داود (١٤٦٥)، وغيرهما}. حديث
صحيح
"Adalah bacaannya panjang, kemudian ia membaca "BISSMILLAAHI
AR-RAHMAANI AR-RAHIIMI", ia memanjangkan pada Bismillaahi, dan pada
Ar-Rahmaani, dan pada Ar-Rahiimi". (H.R. Al-Bukhari, No Hadits : 5046,
dan Abu Dawud, No Hadits : 1465). Hadits Shohih
Dari Abu Hurairah r.a, berkata, Rasululloh SAW telah bersabda :
إِذَا قَرَأْتُمْ الْحَمْدُ للهِ فَاقْرَءُوا بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ، إِنَّهَا أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ
الْمَثَانِي، وَبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ إِحْدَاهَا. {رواه
الدارقطني (١١٧٧)}. إسناده حسن
"Apabila kalian membaca
al-Hamdulillah (surat al-Fatihah) maka bacalah
BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM, karena sesungguhnya ia adalah Ummul
Qur'an dan Ummul Kitab serta as-Sab'ul Matsani, dan
BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM adalah salah satu ayat darinya". (H.R.
ad-Daraquthni, No : 1177). Sanadnya adalah hasan
BENARKAH MI’RAJ ITU BUKTI TUHAN BERADA DI ATAS LANGIT ?
BENARKAH MI’RAJ ITU BUKTI TUHAN BERADA DI ATAS LANGIT ?
Isra’ dan Mi’raj Nabi dari Mesjidil Haram ke Mesjid Al-Aqsa dan dari Mesjid Al-Aqsa naik ke Sidrati Al-Muntaha adalah benar adanya, dan merupakan Mu’jizat Nabi besar Muhammad SAW, setiap muslim tentu tidak meragukan kebenaran keajaiban Isra’ dan Mi’raj, tapi sebagian orang yang mengaku muslim telah menodai kisah Isra’ dan Mi’raj ini dengan memasukkan ideologi menempatkan Tuhan di atas langit, dan mari kita lihat kebenaran ideologi tersebut dengan Ayat tentang Isra’ dan Mi’raj, adakah tersurat atau tersirat ideologi tersebut dalam Al-Quran ?
Allah taala berfirman :
سبحان الذي أسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام إلى المسجد الاقصى الذي باركنا حوله لنريه من آياتنا إنه هو السميع البصير
“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada suatu malam dari masjid al- Haram menuju masjid al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kekuasaan) kami, sesungguhnya Allah itu Maha mendengar dan Maha melihat”. [QS Al-Isra’ 1]
Wednesday, May 15, 2013
PERBEDAAN ASWAJA DENGAN WAHABI berganti nama SALAFY
______________________________
Mungkin org org yang awam tidak begitu menyadari perbedaan besar antara akidah yang dijalani Ahlusunnah wal jamaah dengan Akidah Ala wahabi. Sehingga sebagian diantarnya ada yang berhujah dengan keduanya karna tidak bisa membedakannya dan akibatnya..terjadi kerancuan bahkan menimbulkan kesalah pahaman yang makin besar.org org semacam ini..hanya mengikuti saja pendapat sebagian org tanpa berfikir jauh jika ada hal yang salah dalam pemahamnnya.
Lucunya lagi ada yang mengaku Ahlusunnah wal jama`ah..namun apa yang ia sampaikan..justru paham paham wahabi. Ada pula wahabi wahabian..alias pengikut taglid yang sebenarnya tidak byk paham akidah wahabi namun kemudian malah apa yang ia utarakan..justru paham paham Ahlususnnah wal jama`ah...yang dia anggap itu ajaran wahabi.dan celakanya lagi ia ngotot mempertahankannya dgn mengatakan “ Inilah akidah wahabi yang benar.
Tuesday, May 14, 2013
Hukum Mencukur Dan Memelihara Jenggot
Hukum Mencukur Dan Memelihara Jenggot
Soal: Ustadz yang terhormat, apa hukum memelihara jenggot, sunnah atau wajib? Terus hukum mencukur jenggot apa?
Jawab: Hukum Memotong Jenggot
Para ‘ulama berbeda pendapat mengenai hukum memotong sebagian jenggot.
Sebagian besar ‘ulama memakruhkan, sebagian lagi membolehkannya (lihat
Ibn ‘Abd al-Barr, al-Tamhîd, juz 24, hal. 145). Salah seorang ‘ulama
yang membolehkan memotong sebagian jenggot adalah Imam Malik, sedangkan
yang memakruhkan adalah Qadliy ‘Iyadl.
Untuk menarik hukum
mencukur jenggot dan memelihara jenggot harus diketengahkan terlebih
dahulu hadits-hadits yang berbicara tentang pemeliharaan jenggot dan
pemangkasan jenggot. Berikut ini adalah riwayat-riwayat yang berbicara
tentang masalah pemeliharaan jenggot.
Saturday, May 11, 2013
Hukum wanita Bepergian jauh
"لا تسافر المرأة مسيرة ثلاثة أيام إلا ومعها محرم" رواه البخاري ومسلم
Maknanya : "Tidaklah boleh seorang perempuan melakukan perjalanan sejauh tiga hari kecuali jika bersamanya mahram" (H.R. al Bukhari dan Muslim)
Kebolehan wanita pakai Perhiasan
Salah seorang pemuka kaum Wahabi, bernama Nasiruddin al-Albani telah membuat kesesatan dan kekacauan dalam hukum agama. Ia mengharamkan mengenakan perhiasan emas yang berbentuk lingkaran-lingkaran [al Muhallaq seperti cincin, gelang, atau kalung emas] bagi kaum perempuan [7]. Bahkan ia bersikap sombong kepada ulama dalam hal ini, dengan berkata: “Mereka laki-laki dan kita laki-laki”, dimana para ulama telah bersepakat (Ijma’) tentang kebolehan hal tersebut. Di samping menyalahi kesepakatan ulama ia juga telah menyalahi hadits Rasulullah.
Al-Hafizh al-Baihaqi dalam Sunan[8]-nya, setelah mengutip hadits-hadits dan kesepakatan kaum muslimin tentang kebolehan memakai perhiasan emas bagi kaum perempuan, beliau berkata dalam bab yang ia namakan “Bab kutipan hadits-hadits yang menunjukan kebolehannya [perhiasan emas] bagi kaum perempuan”. Di antaranya hadits Abi Musa al-Asy’ari, bahwa Rasulullah bersabda:
الحرير والذهب حرام على دكور أمتي حل لإناثهم
(Sutera dan emas diharamkan bagi kaum laki-laki dari umatku, dan halal bagi kaum perempuan mereka).
Berjabat Tangan lawan Jenis
Ibnu Hibban [20] meriwayatkan dari Umaimah binti Ruqaiqah, dan Ishaq ibn Rahawaih [21] dari Asma’ binti Yazid bahwa Rasulullah bersabda:
" إنـي لا أصافح النسـاء "
Maknanya: "Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan kaum perempuan". (H.R. Ibn Hibban dan dishahihkannya. Sementara sanad Ishaq ibn Rahawaih dinyatakan Ibn Hajar sebagai sanad yang hasan)
Sedangkan pernyataan Ummu ‘Athiyyah [22] yang mengatakan bahwa Rasulullah membaiat kaum perempuan, lalu ia membacakan firman Allah:
) أن لا يشركن بالله شيئا ( (سورة الممتحنة :12)
Maknanya: "Janganlah kalian menyekutukan Allah". (Q.S. al Mumtahanah : 12)
Hukum Ikhtilath
) قل يا أهل الكتاب لا تغلوا في دينكم( (سورة المائدة: 77)
Maknanya: "Katakanlah [wahai Muhammad] wahai ahli kitab jangalah kalian berlebih-lebihan dalam beragama kalian". (Q.S. al Ma-idah : 77)
Rasulullah berkata kepada Ibn ‘Abbas di Muzdalifah saat melaksanakan haji: “Ambilkan batu [untuk melempar jumrah] untukku”. Kemudian Ibnu ‘Abbas memungut batu seukuran khazaf (kerikil sedang). Rasulullah bersabda: “(dengan) Batu-batu seukuran inilah (kalian melempar jumrah), jauhilah oleh kalian intuk berlebih-lebihan dalam urusan agama, sesungguhnya berlebih-lebihan dalam agama telah menghancurkan orang-orang sebelum kalian”.